Apa itu gula darah? Gula darah adalah sebuah istilah yang mengacu pada banyaknya glukosa yang terdapat di dalam darah. Glukosa sendiri adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga. Glukosa termasuk ke dalam golongan monosakarida. Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana yang bersifat larut dalam air, tidak berwarna, dan berbentuk kristal padat. Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam penyediaan energi di dalam tubuh.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Pemecahan karbohidrat menghasilkan (salah satunya) glukosa. Melalui proses glikolisis, glukosa terlibat dalam produksi ATP, yaitu pembawa energi sel. Glukosa juga sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid, hal ini karena pada sistem saraf pusat tidak terdapat metabolisme lipid, maka jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen, serta menuju sel lemak untuk disimpan menjadi lemak. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
Begitu pentingnya keberadaan glukosa atau gula darah ini bagi tubuh kita. Tetapi peningkatan gula darah di dalam tubuh melebihi dari tingkat normal, bisa menyebabkan penyakit diabetes melitus. Tingkat normal gula darah secara di dalam tubuh kita bertahan pada batas-batas 4 – 8 mmol/l (70-150 mg/dl) sepanjang hari. Peningkatan terhadap kadar gula darah di dalam tubuh biasanya akan terjadi setelah selesai makan. Sedangkan level paling rendah kadar gula darah di tubuh kita terjadi di pagi hari, sebelum kita makan.
Penyakit diabetes melitus merupakan efek dari kegagalan pengaturan gula darah oleh sistem tubuh. Gula darah atau glukosa ini biasanya dikendalikan melalui pemberian insulin bagi pasien penderita diabetes melitus.
Tingkat gula darah di dalam tubuh di atur melalui umpat balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Pankreas bertugas memonitor level glukosa di dalam darah. Apabila tingkat glukosa menurun karena dikonsumsi untuk kebutuhan energi tubuh, pankreas akan melepaskan glukagen. Glukagen merupakan hormon yang menargetkan sel-sel di hati. Selanjutnya sel-sel di hati ini mengubah glikogen menjadi glukosa dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah, sehingga level gula darah kembali meningkat.
Kejadian sebaliknya terjadi adalah, apabila ternyata tingkat gula darah meningkat, baik karena perubahan glikogen maupun karena proses pencernaan makanan, pankreas akan melepaskan hormon lain yang merupakan butir-butir sel di dalamnya. Hormon tersebut adalah insulin, yang membuat hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi level gula darah di dalam darah.
Apabila level gula darah menurun terlalu rendah, akan terjadi kondisi yang bisa berakibat fatal, disebut dengan hipoglikemia. Gejala-gejala yang terjadi pada tubuh kita adalah fungsi mental yang menurun, perasaan lelah, rasa mudah tersinggung, bahkan sampai kehilangan kesadaran. Apabila level gula darah terus menerus tinggi, biasa disebut hiperglikemia, akan muncul gejala seperti nafsu makan yang hilang, tetapi hanya terjadi dalam waktu yang singkat. Dalam jangka panjang, bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf.